In House Training Tahun Ajaran 2024/2025 SMKF YPIB CIREBON

Pengimplementasian Kurikulum Merdeka berdasar pada penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pademi. 

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Pada kesempatan kali ini, bapak Agus Sholehudin pengawas SMK Farmasi YPIB Cirebon menyampaikan bahwa pembagian antara Jam KBM dan pengerjaan P5 harus dipisah yaitu 18 jam per tahun. Selain itu, penilaian yang ada harus bersifat berdiferensiasi atau mempertimbangkan kemampuan kognitif siswa sehingga siswa mampu mencapai semua Tujuan Pembelajaran sesuai Level Kognitifnya.

Intinya pengimplementasian Kurikulum Merdeka haruslah menyenangkan dan mudah dicapai, siswa juga harus dibekali program Ekstrakurikuler terutama Pramuka.